TAKALAR – Bukannya memberikan klarifikasi, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Takalar justru bersikap menantang ketika dikonfirmasi terkait dugaan korupsi dana BOS di sekolah yang dipimpinnya.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, sang Kepala Sekolah dengan nada menantang menyampaikan agar para aktivis melaporkan dirinya ke aparat penegak hukum (APH) jika memang memiliki bukti kuat.
Sikap arogan itu sontak menuai reaksi keras dari aktivis Muslim Tarru, yang juga Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Takalar. Ia menegaskan siap menindaklanjuti tantangan tersebut.
“Kalau tidak ada bukti, tentu kami tidak akan berani mengungkap dugaan penyimpangan dana BOS di SMPN 3 Takalar. Kami siap buktikan, dan biarkan APH yang menilai benar atau tidaknya dugaan ini,” tegas Muslim Tarru.
Menurutnya, pernyataan Kepala Sekolah yang terkesan kebal hukum itu justru memperkuat dugaan adanya penyalahgunaan dana BOS yang selama ini mencuat di publik.
“Kami bersama teman-teman media dan aktivis akan terus memantau kasus ini. Kami mendesak APH untuk segera turun tangan agar semuanya terang benderang,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum IWO Sulawesi Selatan juga dikabarkan turut memantau perkembangan kasus tersebut, serta menyatakan dukungannya kepada jajaran IWO Takalar untuk menuntaskan dugaan korupsi dana BOS di SMPN 3 Takalar.
Muslim Tarru juga menyampaikan apresiasi terhadap Kejari Takalar atas keberhasilannya mengungkap kasus korupsi dana BOS di SMP Negeri 2 Galesong beberapa waktu lalu.
“Kami berharap kejaksaan bisa kembali membuktikan komitmennya menegakkan hukum tanpa pandang bulu, termasuk di SMPN 3 Takalar,” pungkas Muslim Tarru.

